Sabtu, 14 April 2012

Nubuat-Nubuat pada Kitab Sebelumnya Yang Terungkap 1


Allah Subhanahu wa Ta’alaa berfirman :

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءهُمْ وَإِنَّ فَرِيقاً مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

“Orang-orang yang telah Kami beri Al Kitab mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri . Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS. al-Baqarah 2 : 146)
Ayat ini menyatakan bahwa orang-orang yang telah diberi Al Kitab sebenarnya telah mengetahui tentang Nabi Muhammad, -yakni Nabi Muhammad dalam Al Kitab- namun sebagian mereka telah menyembunyikan kebenaran. Frasa “al-ladziina ataynaa humul kitab”, bermakna Yahudi dan Nasrani [1] atau ulama mereka (pendeta/rahib/pastur) [2]. Itu berarti pendeta-pendeta Yahudi maupun Nasrani sebenarnya mengetahui kebenaran risalah Nabi Muhammad –shallallahu ‘alayhi wa sallam- dan bahwa sesungguhnya kiblat itu adalah bait al-Haram (Makkah) [3].

النَّبِيَّ الأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوباً عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ

“...Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka” (QS. al-A’raaf 7 : 157)

Dalam ayat ini ditegaskan bahwa nama Nabi yang ummi –yakni Nabi Muhammad- terdapat dalam kitab Taurat dan Injil. Sekali lagi, al-Qur’an menegaskan bahwa keberadaan Nabi Muhammad telah dinubuatkan pada didalam kitab-kitab sebelumnya.

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ

“Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS. ash-Shaaf 61 : 6)

Dalam ayat ini, secara jelas Nabi Isa –‘alayhis salaam- adalah utusan Allah dan beliau juga telah memberi tahu kepada kaumnya tentang akan datangnya seorang Rasul yang bernama Ahmad, namun Ahli kitab malah mendustakannya. “Ahmad” adalah nama Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam.[4]

Ayat berikutnya,

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud . Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya. tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu'min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. al-Fath 48 : 29)

Frasa “al-ladzina ma’ahu” adalah para sahabat Nabi [5], ini merupakan pendapat jumhur ulama[6]. Adalah sifat Nabi dan para sahabat (kaum muslimin) keras terhadap kaum kafir dan berkasih sayang sesame mereka. Pada kalimat berikutnya, frasa “dzalika matsaluhum”, yakni sifat-sifat mereka, maksudnya sifat Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam dan sahabat-sahabatnya. [7] Yang berarti bahwa sifat-sifat Nabi Muhammad dan para sahabat beliau terdapat dalam kitab Taurat dan kitab Injil.

وَإِنَّهُ لَفِي زُبُرِ الْأَوَّلِينَ . أَوَلَمْ يَكُن لَّهُمْ آيَةً أَن يَعْلَمَهُ عُلَمَاء بَنِي إِسْرَائِيلَ

 “Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya? (QS. sy-Syuraa 26 : 196-197)

Ayat ini tentang al-Qur’an yang juga dinubuatkan didalam kitab sebelumnya daan masih banyak lagi ayat-ayat yang menuturkan hal yang sama. Selanjutnya, adalah tugas kaum Muslimin membuktikan, mengungkap serta membongkar nubuat-nubuat tentang Nabi Muhammad yang terdapat dalam kitab-kitab terdahulu –baik dalam kitab kaum Nasrasi maupun Yahudi-. Berikut ini diatara bukti terungkap dalam kitab-kitab kaum Nasrani, walaupun tangan-tangan mereka mencoba telah merombak atau memalsukan Al Kitab.

Nubuat Dalam Alkitab

Sesungguhnya, hampir seluruh nubuat Perjanjian Lama menunjuk pada Nabi Muhammad. Namun, oleh karena telah terjadi perombakan besar-besaran di dalam tubuh Perjanjian Lama, maka kita hanya bisa mengenali Muhammad melalui Nebayot, Kedar, Tema, dan lembah Baka. "Nebayot", "Kedar", dan "Tema" sangatlah penting, karena mereka adalah anak-anak dari Nabi Ismail [8] dan memberi petunjuk terhadap kelompok masyarakat bangsa Arab. Sementara "Baka" menjadi penting, karena ia memberi petunjuk adanya perjalanan Nabi Ismail ke Mekah. Ada 6 kata kunci dalam mengidentifikasi Muhammad dalam Perjanjian Lama, yaitu: Nebayot, Kedar, Tema, Arab/Arabia, Baka, dan Paran.

Sepandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Sepandai-pandainya Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) menyembunyikan kebenaran, pasti ketahuan juga jejaknya. Kira-kira inilah ungkapan yang paling tepat dalam mengungkap sosok Nabi Muhammad di dalam Perjanjian Lama.

Al-Qur’an memberikan informasi bahwa,

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءهُمْ وَإِنَّ فَرِيقاً مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

“Orang-orang yang telah Kami beri Al Kitab mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri . Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS. al-Baqarah 2 : 146)

وَمَا قَدَرُواْ اللّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِذْ قَالُواْ مَا أَنزَلَ اللّهُ عَلَى بَشَرٍ مِّن شَيْءٍ قُلْ مَنْ أَنزَلَ الْكِتَابَ الَّذِي جَاء بِهِ مُوسَى نُوراً وَهُدًى لِّلنَّاسِ تَجْعَلُونَهُ قَرَاطِيسَ تُبْدُونَهَا وَتُخْفُونَ كَثِيراً وَعُلِّمْتُم مَّا لَمْ تَعْلَمُواْ أَنتُمْ وَلاَ آبَاؤُكُمْ قُلِ اللّهُ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ

"Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya) ?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quraan kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya ." (QS. al-An'am 6 : 91)

أَفَتَطْمَعُونَ أَن يُؤْمِنُواْ لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِّنْهُمْ يَسْمَعُونَ كَلاَمَ اللّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُونَهُ مِن بَعْدِ مَا عَقَلُوهُ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

"Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui ?" (QS. al-Baqaarah 2 : 74)

وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لاَ يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلاَّ أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَظُنُّونَ . فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَـذَا مِنْ عِندِ اللّهِ لِيَشْتَرُواْ بِهِ ثَمَناً قَلِيلاً فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا يَكْسِبُونَ

"Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga. Maka kecelakaan yAng besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan" (QS. al-Baqaarah 2 : 78-79)

01. Kitab Yehezkiel : Bukti Kedar Sebagai Orang Arab & Terletak di jazirah Arab).

27 : 21. Arab dan semua pemuka Kedar berdagang dengan engkau dalam anak domba, domba jantan dan kambing jantan; dalam hal-hal itulah mereka berdagang dengan engkau.

Nubuat Perjanjian Lama banyak menyebut "Kedar", putra kedua Ismail [9] yang pada akhirnya menurunkan Nabi Muhammad. Tampak jelas dalam ayat di atas bahwa Kedar adalah nama salah satu klan Arab (Arab pendatang). Meski letaknya tidak disebutkan, tapi ini memberi petunjuk tentang lokasi atau status Kedar sebagai orang Arab yang berkaitan erat dengan kedatangan Nabi setelah Yesus yang terlihat pada nubuat-nubuat lainnya di bawah ini.

02. Kitab Yesaya : Kedar & Tema Bukti Orang-Orang Arab

21:13. Ucapan ilahi terhadap Arabia. Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah-kafilah orang Dedan!
21:14 Hai penduduk tanah Tema, keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti!
21:15 Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan.
21:16 Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: "Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis.
21:17 Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab TUHAN, Allah Israel, telah mengatakannya."

Dalam ayat 13 terdapat kata "Arabia" yang memberi isyarat tentang kelompok bangsa Arab yang hendak melakukan hijrah. Pengikut Nabi Muhammad ketika itu masih sedikit. Dalam ayat di atas digambarkan hanya diikuti oleh orang-orang Dedan (anak Yoksan anak Abraham). Muhammad adalah orang Quraisy keturunan Kedar, namun justru orang-orang Quraisy-lah yang memberontak dakwah Muhammad.

Dalam ayat 14 terdapat kata "Tema", anak ke-9 Nabi Ismail yang terletak di Madinah. Ketika itu Muhammad beserta pengikutnya yang belum banyak, hendak diperangi oleh suku Quraisy (keturunan Kedar) di Mekah. Oleh karenanya, atas perintah Muhammad, mereka melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah (dari sinilah tonggak tahun hijriyah dimulai). Kelompok Nabi Muhammad yang berhijrah dikenal dengan nama "Muhajirin", sementara orang-orang Madinah yang menyambutnya dikenal sebagai kaum "Anshar".

Dalam ayat 17 terdapat kata "Kedar", anak kedua Nabi Ismail, yang menurunkan suku Quraisy dan bermata pencaharian sebagai pemanah (pemburu). Mata pencaharian Bani Kedar ini merupakan warisan dari nenek moyangnya, Ismail, sebagaimana disebutkan dalam Kitab Kejadian berikut ini:

21:20 Allah menyertai anak itu (Ismail), sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
21:21 Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir.

Dalam sebuah hadits disebutkan,

“dari Watsilah bin Al-Asqa –radliyallahu ‘ahn-, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya, Allah telah memilih Ismail menjadi anak Ibrahim dan Dia telah memilih keturunan Kinanah menjadi keturunan Ismail dan Dia telah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah dan Dia telah memilih Hasyim dari Quraisy, dan Dia telah memilih aku dari keturunan Hasyim."

03. Kitab Mazmur : Tempat berziarah dan Sumur Zam-Zam di Baka

84:5 (84-6) Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
84:6 (84-7) Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air ; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.

Ayat-ayat di atas berbicara tentang tempat berziarah yang selalu ramai dikunjungi oleh hamba-hamba Tuhan, yaitu Baka (Makkah). Frasa "tempat yang bermata air" dalam ayat di atas memberi petunjuk kepada kita tentang kejadian ajaib Ismail ketika masih bayi, yaitu peristiwa terbentuknya Sumur Zam-Zam di lembah Baka. Dimanakah lokasi Baka selain di Jazirah Arab ? Al-Qur'an dengan tegas menyatakan bahwa Baka adalah Mekah. Berikut pernyataan Al-Qur'an:

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكاً وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ . فِيهِ آيَاتٌ بَيِّـنَاتٌ مَّقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَن دَخَلَهُ كَانَ آمِناً وَلِلّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim ; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah . Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Ali Imran 3 : 97)

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـذَا الْبَلَدَ آمِناً وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الأَصْنَامَ. رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيراً مِّنَ النَّاسِ فَمَن تَبِعَنِي فَإِنَّهُ مِنِّي وَمَنْ عَصَانِي فَإِنَّكَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ . رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah) [10], negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (QS. Ibrahim 14 : 35-37)

لَا أُقْسِمُ بِهَذَا الْبَلَدِ . وَأَنتَ حِلٌّ بِهَذَا الْبَلَدِ

“Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah) [11], dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini," (QS. al-Balad 90 : 1-2)

04. Kitab Yesaya : “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi kepada-Nyalah Aku berkenan”
Nukilan diatas bukan dalam kitab Yesaya tapi redaksi yang mirip seperti didalam kitab Yesaya (lihat ayat 1 dibawah ini), yang dikutip oleh 4 pengarang injil kanonik sebagai inspirasi karangan mereka ketika "membaptis" Yesus.

42:1. Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
42:2 Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.
42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
42:5. Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya:
42:6 "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa,
42:7 untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
42:8 Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.
42:9 Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu."
42:10 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya.
42:11 Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar ! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung!
42:12 Baiklah mereka memberi penghormatan kepada TUHAN, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau.
42:13 TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya.
42:14 Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku; sekarang Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan, Aku mau mengah-mengah dan megap-megap.
42:15 Aku mau membuat tandus gunung-gunung dan bukit-bukit, dan mau membuat layu segala tumbuh-tumbuhannya; Aku mau membuat sungai-sungai menjadi tanah kering dan mau membuat kering telaga-telaga.
42:16 Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan.
42:17 Orang-orang yang percaya kepada patung pahatan akan berpaling ke belakang dan mendapat malu, yaitu orang-orang yang berkata kepada patung tuangan: "Kamulah allah kami!"
42:18 Dengarkanlah, hai orang-orang tuli pandanglah dan lihatlah, hai orang-orang buta!
42:19 Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN?
42:20 Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar.
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;
42:22 namun mereka suatu bangsa yang dijarah dan dirampok, mereka semua terjebak dalam geronggang-geronggang dan disembunyikan dalam rumah-rumah penjara; mereka telah menjadi jarahan dan tidak ada yang melepaskan, menjadi rampasan dan tidak ada yang berkata: "Kembalikanlah!"
42:23 Siapakah di antara kamu yang mau memasang telinga kepada hal ini, yang mau memperhatikan dan mendengarkannya untuk masa yang kemudian?
42:24 Siapakah yang menyerahkan Yakub untuk dirampas, dan Israel kepada penjarah? Bukankah itu TUHAN? Sebab kepada-Nya kita telah berdosa, dan orang tidak mau mengikuti jalan yang telah ditunjuk-Nya, dan kepada pengajaran-Nya orang tidak mau mendengar. 42:25 Maka Ia telah menumpahkan kepadanya kepanasan amarah-Nya dan peperangan yang hebat, yang menghanguskan dia dari sekeliling, tetapi ia tidak menginsafinya, dan yang membakar dia, tetapi ia tidak memperhatikannya.

Dalam Yesaya 42 :1-25 di atas adalah satu kesatuan ayat yang tak terpisahkan, karena ia meramalkan kedatangan seorang Nabi bukan Yesus ! Justru ayat-ayat di atas membuka tabir kebohongan peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis sebagaimana dimaksud Matius 3:15-17; 12 :16-21, Markus 1:9-11, Lukas 3:21-22, dan Yohanes 1:32-34.

Perlu dicatat, bahwa Yesaya 42 :1 di atas menjelaskan tentang konsep "hamba" yang telah dipilih oleh Tuhan untuk seluruh alam semesta, dan secara tegas Al-Qur'an berbicara mengenai hal tersebut :

تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيراً

"Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad)[12], agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, "(QS. al-Furqan 25 ; 1)

Dalam ayat 11 terdapat frasa "didiami Kedar". Sebagaimana sudah dijelaskan di atas, bahwa Bani Kedar adalah orang-orang Arab keturunan Nabi Ismail di Mekkah. Kemudian juga terdapat frasa "Bukit Batu". Mekkah juga secara geologis terkenal dengan gunung-gunung batunya. Sedangkan Yesus adalah keturunan Ishak, adik Ismail, dengan "memaksakan" garis keturunannya melalui jalur Yusuf, bapak tiri Yesus, oleh karena Yesus lahir dari perawan suci Maria [13]. Lebih jauh, ayat ini memberi isyarat adanya ibadah haji yang mengagungkan asma Allah dengan bertahmid dan bertalbiah.

Dalam ayat 13 terdapat frasa "Tuhan keluar berperang seperti pahlawan". Ayat ini jelas-jelas mengindikasikan kedatangan Muhammad, yang senantiasa dakwahnya diiringi dengan peperangan fisik. Perang yang terkenal dan dahsyat ialah Perang Badar. Sementara Yesus digambarkan Alkitab sebagai sosok yang lemah dan tidak pernah berperang atau memimpin peperangan secara fisik. Bahkan "Yesus" sendiri mati dibantai umatnya sendiri di tiang salib.

Dalam ayat 17 terdapat frasa "Orang-orang yang percaya kepada patung pahatan akan berpaling ke belakang". Sebelum Muhammad resmi menjadi Nabi, orang-orang Arab pada waktu itu adalah penyembah berhala, bahkan mereka meletakkan berhala-berhalanya di sekeliling Ka'bah hingga mencapai 365 buah. Sedangkan Umat Israel ketika Yesus diutus, bukanlah penyembah berhala dari patung-patung buatan manusia, oleh karena mereka sudah mengenal Taurat dan kitab-kitab para nabi.

Dalam ayat 18 terdapat kata-kata ungkapan "buta" dan "tuli". Kata "buta" merupakan ungkapan Tuhan yang dapat diartikan sebagai "tidak dapat membaca dan menulis", sedangkan kata "tuli" dapat diartikan sebagai "tidak pernah mendengar satu kitab pun sebelumnya". Umat Muhammad ketika beliau diutus adalah umat yang buta huruf. Dalam tradisi Islam dikenal sebagai Zaman Jahiliyah (zaman kebodohan). Ini berbeda dengan umat Israel yang sudah pandai mengubah-ubah Taurat dan kitab-kitab para nabi. Tentang kaum buta huruf ini, diabadikan di dalam Al-Qur'an :

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولاً مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ

"Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf [14] seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata," (QS. al-Jumu'ah 62 : 2)

Dalam ayat 19 digambarkan bahwa "hamba yang dipilih Tuhan" itu adalah seorang hamba yang "buta dan tuli", artinya bahwa "hamba yang dipilih Tuhan" itu adalah seorang hamba yang "tidak dapat membaca dan menulis" dan "belum pernah mengenal satu kitab pun sebelumnya". Al-Qur'an dengan gamblang mengabadikannya dan itu adalah Nabi Muhammad,

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوباً عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَآئِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالأَغْلاَلَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آمَنُواْ بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُواْ النُّورَ الَّذِيَ أُنزِلَ مَعَهُ أُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka . Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. al-A'raaf 7 : 157)

وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحاً مِّنْ أَمْرِنَا مَا كُنتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَكِن جَعَلْنَاهُ نُوراً نَّهْدِي بِهِ مَنْ نَّشَاء مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ

"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus" (QS. asy-Syuraa 42 : 52)

Sedangkan ayat 20 di atas menggambarkan sifat orang-orang kafir baik pada masa kerasulan Muhammad maupun sesudahnya yang tidak mau tahu dan tidak mau mengerti agama Islam. Hal ini dijelaskan juga dalam Al-Qur'an,

صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لاَ يَرْجِعُونَ

"Mereka tuli, bisu dan buta , maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)," (QS. al-Baqarah 2 : 18)

05. Kitab Yesaya : “Roh seperti Burung Merpati"

Nukilan diatas bukan dalam kitab Yesaya tapi redaksi yang mirip seperti didalam kitab Yesaya (lihat ayat 8 dibawah ini), yang juga dikutip oleh 4 pengarang injil kanonik ketika "membaptis" Yesus.

60:1. Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
60:2 Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.
60:3 Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.
60:4 Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.
60:5 Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.
60:6 Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.
60:7 Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku.
60:8 Siapakah mereka ini yang melayang seperti awan dan seperti burung merpati ke pintu kandangnya?

Dalam kitab Yesaya 60:1-8 di atas adalah juga satu kesatuan ayat yang tak terpisahkan, karena ia juga meramalkan kedatangan seorang Nabi bukan Yesus, dan sebagaimana sebelumnya juga justru ayat-ayat di atas membuka tabir kebohongan peristiwa pembaptisan Yesus oleh Yohanes.

Ayat 1 di atas menggambarkan Firman Tuhan kepada Muhammad sebagaimana tersebut dalam Al-Qur'an :

يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ . قُمْ فَأَنذِرْ . وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ

"Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah!" (QS. al-Muddatsir 74 : 1-3)

Didalam al-Qur’an sendiri disebutkan bahwa al-Qur’an sebenarnya telah tersebut dalam kitab-kitab orang terdahulu, artinya dalam kitab terdahulu ada nubuat tentang al-Qur’an,

وَإِنَّهُ لَفِي زُبُرِ الْأَوَّلِينَ . أَوَلَمْ يَكُن لَّهُمْ آيَةً أَن يَعْلَمَهُ عُلَمَاء بَنِي إِسْرَائِيلَ

“Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya? (QS. sy-Syuraa 26 : 196-197)

Ayat 2 sampai 6, menggambarkan keadaan Jazirah Arab pada saat itu yang diliputi kegelapan. Mereka semua hidup dalam kebodohan, tidak ada aturan, menyembah berhala, dan lain-lain. Setelah dibangkitkannya Nabi Muhammad, seluruh Jazirah Arab tunduk patuh di bawah kekuasaannya. Digambarkan dalam ayat di atas bahwa orang-orang dari Midian (adik Ismail) dan Efa (anak sulung Midian) pun berduyun-duyun memeluk agama Islam.

Dalam ayat 7 sampai 8, terdapat kata "Kedar" dan "Nebayot" yang merupakan orang-orang keturunan Nabi Ismail sebagaimana dijelaskan di atas (sebelumnya). Digambarkan bahwa mereka pada akhirnya berduyun-duyun memeluk agama Islam dan mempersembahkan korban dan mengagungkan nama Tuhan pada musim haji.

06. Kitab Ulangan dan Habakuk : Tentang Pegunungan Paran

Dalam kitab UIangan,

33:2 Berkatalah ia: "TUHAN datang dari Sinai (Taurat) dan terbit kepada mereka dari Seir (Injil); Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran [15] dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.

Dan didalam Habakuk,

3:3. Allah datang dari negeri Teman dan Yang Mahakudus dari pegunungan Paran. Sela. Keagungan-Nya menutupi segenap langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepada-Nya.
3:4 Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya [16] dari sisi-Nya dan di situlah terselubung kekuatan-Nya.

Paran adalah nama varian kuno dari Baka/Mekkah, karena di Mekkahlah tempat tinggal nabi Ismail hingga dikebumikannya [17] dan Nabi Muhammad adalah satu-satunyanya Nabi dan Rasul keturunan Ismail dari putra keduanya, Kedar. Lebih jelas tentang Paran dan Ismail, baca Kitab Kejadian di bawah ini:

21:20 Allah menyertai anak itu (Ismail), sehingga ia bertambah besar; ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
21:21 Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir.

Jika kata "Paran" sebagaimana dimaksud Kitab Kejadian 21:20-21 di atas terdapat di sekitar Palestina, maka kata "Paran" dalam ayat tersebut harus direvisi, karena tidak ada bukti sama sekali bahwa Ismail, semenjak bayi hingga dikuburkannaya, berada di sekitar Palestina. Justru bukti-bukti kuatnya terdapat di lembah Baka/Mekkah, yaitu: kuburan Ismail, Sumur Zam Zam, Hijir Ismail, Bukit Shafa dan Marwah, keturunan Ismail, Ka'bah yang dibangun bersama bapaknya, Ibrahim, dan maqam Ibrahim.

وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْناً وَاتَّخِذُواْ مِن مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ

" Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud"." (QS. al-Baqarah 2 ; 125)

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ . رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ . رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنتَ العَزِيزُ الحَكِيمُ

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur'an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana." (QS. al-Baqarah 2 : 127-129)

07. Kitab Kejadian : Pemeliharaan Hukum Sunat

17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu (Abraham) serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
17:14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."

Realitanya, yang memegang teguh perjanjian tersebut hingga hari kiamat adalah umat Islam, karena umat Kristen tidak disyariatkan untuk sunat, sebagaimana pernyataan pendiri Kristen, Paulus Tarsus dalam 1 Korintus berikut ini:

7:18 Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau bersunat.
7:19 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.

Umat Kristen lalai, bahwa perintah sunat merupakan kewajiban setiap individu laki2 yang diperintahkan Tuhan dalam Taurat yang tidak bisa dibantah hanya oleh seorang Paulus Tarsus. Sangat mungkin, Paulus menyatakan demikian karena dia sendiri enggan disunat.

08. Kitab Kejadian : Tentang Shalawat Nabi

12:2 Aku akan membuat engkau (Abraham) menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

Jelas sekali, bahwa ayat-ayat di atas bercerita tentang shalawat Nabi (Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim) yang senantiasa dibaca oleh umat Islam baik dalam shalat –ketika tahiyat- dan diluar shalat. Tidak ada umat lain yang selalu memuliakan Nabi Ibrahim kecuali umat Islam. Kristen sendiri, yang mengklaim Perjanjian Lama sebagai kitabnya, tidak pernah memuliakan Nabi Ibrahim.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً . إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَاباً مُّهِيناً

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi . Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya . Allah akan mela'natinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan" (QS. al-Ahzaab 33 : 56-57)

09. Kitab Kejadian : Perjanjian Allah Dengan Nabi Ibrahim (Abraham/Abram)

15:18 Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:

Dari pihak siapakah keturunan Abram/Abraham akan menguasai wilayah tersebut ? Jawabannya sudah pasti, Ismail !

Dalam ayat di atas sudah sangat jelas, dan realitanya memang demikian (sebenarnya lebih luas lagi), bahwa keturunan Ismail (bangsa Arab) menyebar dari Sungai Nil di Mesir hingga Sungai Efrat di Irak. Sementara bangsa Israel (keturunan Ishak) hanya menguasai sebagian dari wilayah Palestina (Kanaan).

Ayat di atas juga seolah-olah mencocokkan pasangan Abraham dengan Hagar, sebagaimana dijelaskan Taurat sendiri bahwa Abraham berasal dari negeri Ur-Kasdim di pesisir Sungai Efrat, sedangkan Hagar berasal dari negeri Mesir dekat Sungai Nil.

مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيّاً وَلاَ نَصْرَانِيّاً وَلَكِن كَانَ حَنِيفاً مُّسْلِماً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَـذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آمَنُواْ وَاللّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ

"Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman." (QS. Ali Imran 3 : 68)

10. Kitab Yeremia : Tentang “Damai Sejahtera” atau “Shalom”

28:9 Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN."

Ayat di atas bercerita tentang "damai sejahtera" yang asal kata Ibraninya adalah "el-shalom" dan dalam bahasa Arabnya adalah "as-Salam" atau "al-Islam”. [18] Nabi Muhammad jelas-jelas mengemban misi Islam, dan sekarang sudah digenapi oleh pemeluk agama Islam, terutama seluruh jazirah Arab yang tunduk pada agama Islam. Nabi Muhammad juga banyak bernubuat dan benar-benar terbukti. [19]


11. Kitab Yesaya : Nabi Muhammad dan al-Qur’an

29:11 Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai, apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat, sebab kitab itu termeterai";
29:12 dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat membaca."

Ayat-ayat di atas berbicara tentang penyampaian Kitab Suci dari Tuhan. Ayat 11 tampaknya menunjuk pada Yesus, sebab menurut versi Islam, Yesus menerima Injil hanya dalam satu kali turun saja. Sementara ayat 12 dengan jelas bernubuat tentang Nabi Muhammad, dimana ketika berada di Gua Hira, Nabi Muhammad menerima wahyu pertama kalinya berupa Al-Qur'an Surat Al-'Alaq 96 : 1-5, yang diabadikan dalam hadits,

فأخذني فغطني الثانية حتى بلغ مني الجهد ثم أرسلني فقال اقرأ قلت ما أنا بقارئ فأخذني فغطني الثالثة حتى بلغ مني الجهد ثم أرسلني فقال { اقرأ باسم ربك الذي خلق خلق الإنسان من علق اقرأ وربك الأكرم الذي علم بالقلم الآيات إلى قوله علم الإنسان ما لم يعلم

“.. maka Malaikat mendekapku (Muhammad) kedua kalinya hingga aku sulit bernafas, kemudian melepaskanku dan berkata : “bacalah olehmu”, aku berkata : “aku tidak dapat membaca”, kemudian ketiga kalinya malaikat mendekapku hingga aku sulit bernafas, kemudian melepaskanku dan berkata : “Iqraa Bismi Rabbika al-Ladziii Khalaq….(sampai akhir)”[20]
12. Kitab Kidung Agung : Tentang Ciri-Ciri Nabi Muhammad

5:10. Putih bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang.[21]
5:11 Bagaikan emas, emas murni, kepalanya, rambutnya mengombak, hitam seperti gagak.
5:12 Matanya bagaikan merpati pada batang air, bermandi dalam susu, duduk pada kolam yang penuh.
5:13 Pipinya bagaikan bedeng rempah-rempah, petak-petak rempah-rempah akar. Bunga-bunga bakung bibirnya, bertetesan cairan mur.
5:14 Tangannya bundaran emas, berhiaskan permata Tarsis, tubuhnya ukiran dari gading, bertabur batu nilam.
5:15 Kakinya adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni. Perawakannya seperti gunung Libanon, terpilih seperti pohon-pohon aras.
5:16 Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. [22]Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.

Dalam bible versi lainnya 5 : 10 bukan “menyolong mata diantara selaksa orang” tetapi “menyolok mata di antara 10.000 orang “. Tentang hal ini lihat juga dalam Ulangan 33 : 2 tentang 10.000 orang pengiring Muhammad.

33:2 Berkatalah ia: "TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah 10.000 orang yang kudus [23]; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala.

Penjelasan Kidung Agung ayat 10 :

Sayyidina Ali bin Abu Thalib pernah menuturkan bahwa ciri-ciri Nabi Muhammad adalah: "...Tubuh beliau tidaklah terlalu gemuk, mukanya bundar, warnanya putih bercampur merah..”. [24] Sedangkan menurut penuturan Anas bin Malik, ciri-ciri n abi Muhammad adalah: "...wajahnya terang bercahaya, tubuhnya tidak terlalu putih dan tidak pula terlalu merah...". [25] Ketika memasuki kota Mekkah pada tahun 630 M dalam keadaan aman dan damai yang dikenal dengan peristiwa "Fathu Makkah", dan Nabi Muhammad disertai 10.000 sahabat-sahabatnya yang shaleh. [26] Dalam literatur lain dikatakan: "Nabi Muhammad berangkat bersama dengan 10.000 orang pada saat yang menentukan ini. [27] Sementara itu, dalam literatur lain juga, Abu Sufyan berteriak untuk mengumpulkan orang-orang : "Wahai orang-orang Quraisy, Muhammad telah berada di sini dengan kekuatan yang tidak dapat kalian lawan. Muhammad bersama 10.000 pasukan baja...". [28]

Penjelasan Kidung Agung ayat 16 :

Frasa “segala sesuatu padanya menarik “, sebenarnya ayat tersebut berbunyi “dia adalah Muhammad”, maksudnya seluruh yang dijelaskan (dideskrisikan pada ayat sebelumnya) adalah Nabi Muhammad. Dalam naskah Ibrani asli adalah "Muhummedim", Muhammad adalah nama Nabi, sedangkan "im" digunakan untuk menyatakan jamak, yakni plural yang menyatakan kemulyaan (pengagungan) bukan jumlah. Sebagaimana kata "Ellohim" (Allah-Allah) dalam Perjanjian Lama yang pada dasarnya adalah kata "Elloha" (Allah). Jika tidak didistorsi berulangkali, maka seharusnya Kidung Agung 5 : 16 berbunyi sebagai berikut:

5:16 Kata-katanya manis semata-mata, dialah Muhammad ! Demikianlah kekasih-Ku, demikianlah teman-Ku, hai putera-puteri Yerusalem.

Perlu dicatat, bahwa kata "Muhummedim" atau "Muhummed" adalah nama orang, yang sebenarnya tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa manapun secara apapun, karena ia merupakan nama orang "pemberian" dari Tuhan. Namun sayang, nama Nabi Muhammad yang tertera jelas ternyata diterjemahkan dan ini merupakan pekerjaan yang buruk.

13. Kitab Nabi Hagai : Nabi Muhammad
Seorang nabi yang diutus bagi semua bangsa yang bernama “Ahmad” adalah ketika bangsa Israel yang telah hancur jatuh terpuruk diijinkan kembali membangun Yerusalem dan Bait Sulaiman yang telah diratakan dengan tanah oleh bangsa Khaldea, sebagian orang berada dalam kegembiraan dan sebagaian yang lain berada dalam kesedihan yang memilukan karena teringat kembali akan keindahan Bait Agung Sulaiman.

Pada saat itulah, Allah mengutus Haggai (Menurut Alkitab Haggai adalah seorang nabi) untuk menghibur bangsa Israel yang telah terpuruk dengan menyampaikan janji Allah bahwa akan diutus seseorang yang akan mengangkat kembali bangsa Israel dari keterpurukan. Berikut redaksi dalam kitab Hagai yang berbeda-beda yang memuat secara implicit mengenai nama Nabi Muhammad.

Alkitab (terjemahan Resmi) : [29]

2:7 (2-8) Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.

Alkitab (terjemahan sehari-hari) : [30]

2:7 Semua bangsa akan Kugemparkan dan harta benda mereka akan dibawa ke mari, sehingga Rumah-Ku akan penuh dengan kekayaan mereka.

Alkitab versi lainnya : [31]

2:7 (2-8) Aku akan menggoncangkan segala bangsa, dan mereka akan datang kepada kegemaran segala bangsa, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
Alkitab bahasa Inggirs (King James Version) : [32]

2:7 And I will shake all nations, and the desire of all nations shall come: and I will fill this house with gloury, saith the LORD of hosts.

Diatas hanya beberapa dari sekian banyak versi Alkitab yang redaksinya berbeda-beda, sehingga nampakn semakin lama nama Nabi Muhammad akan semakin terkubur. Namun, bagaimanapun juga kebenaran pasti akan terungkap.

Frasa “kegemaran” atau “barang yang indah-indah” atau “harta benda” atau “desire” yang ditulis dalam versi-versi Alkitab jelas-jelas adalah sebuah distorsi. Perlu diketahui terjemahan Alkitab dalam bahasa apapun, baik kedalam bahasa Arab, Indonesia, Jepang, Spanyol dan bahasa-bahasa lainnya adalah mengambil dari Alkitab yang berbahasa Inggris, sehingga tidak aneh kalau kita tidak menemukan nama Ahmad dalam Alkitab karena dalam bahasa inggris kita hanya menemukan kata “desire” yang berarti keinginan atau hasrat. Namun dalam Alkitab bahasa Indonesia lagi-lagi terjadi distrosi.

2:8. Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.

Lihatlah kata desire dalam bahasa inggris diterjemahkan menjadi barang yang indah-indah, sehingga makin tersembu-nyilah nama Ahmad dalam Alkitab. Sebagai informasi tambahan, kalau kita amati Alkitab berbahasa Inggris mencatat ayat tersebut dalam Hagai 2:7 tetapi dalam Alkitab berbahasa Indonesia tercatat dalam Hagai 2:8 tentu saja selisih satu ayat ini perlu dipertanyakan penyebabnya.

Tetapi kalau Alkitab yang berbahasa Inggris kita terjemahkan ke dalam bahasa Yahudi atau Ibrani, maka akan muncul kata Himada, kurang-lebihnya seperti berikut ini :

“ve yavu himdath kol haggoyim”

Huruf th dalam kata Himdath bisa diganti menjadi hi atau bahkan dihilangkan sama sekali, sekarang mari kita analisa kata-kata dalam bahasa Yahudi, Ibrani dan Arab :

Himdath = Himdahi = Himda = bahasa Yahudi
Himada = bahasa Ibrani
Ahmad = bahasa Arab

Semua kata tersebut mempunyai kesamaan arti yaitu terpuji. Tentu ini sebuah bukti yang tak dapat dibantah sedikitpun, dan bagi siapapun yang ahli dalam bahasa Semit tentu mempunyai kesimpulan yang sama bahwa Himada dan Ahmad adalah sama, tentu kesimpulannya adalah nama Ahmad memang ada dalam Alkitab. Sehingga redaksi Alkitab yang benar seharusnya adalah :

Dan aku akan menggoncangkan semua bangsa, dan Nabi Muhammad untuk semua bangsa ini akan datang ; dan aku akan mengisi rumah ini dengan kemegahan, kata Tuhan pemilik rumah.

Lebih jauh lagi, Nabi Muhammad adalah Nabi yang diutus untuk seluruh umat, dan ini cocok dengan ungkapan “untuk semua bangsa ini akan datang”.

Frasa “aku akan mengisi rumah ini dengan kemegahan”, maksudnya meramaikan rumah Allah (Baitullah), dan inilah yang terjadi di Makkah. Kata “rumah” dalam ayat tersebut, dalam bahasa ibrani adalah Beth, dan dalam bahasa arab adalah Bait, sedangkan disebutkan dalam ayat itu juga bahwa Tuhan adalah pemilik rumah tersebut, maka tidak lain Bait yang dimaksud adalah Baitullah (Rumah Allah). Namun terjemahan Alkitab kebanyakan mengartikan “kata Tuhan semesata alam”. Sehingga hal ini menjadi tersembunyi.

Bahkan dalam ayat berikutnya menuturkan bahwa di tempat itu (Baitullah/Makkah) Allah akan memberikan agama “al-Islam”.

Alkitab Terjemahan Resmi :

2:8 (2-9) Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
2:9 (2-10) Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

Frasa “kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula”, menunjukkan bahwa Baitullah akan lebih ramai daripada yang semula, dan kenyataannya kita umat Islam dapati bahwa Baitullah sekarang sangatlah ramai, dikunjungi oleh umat Islam diseluruh dunia, tidak pernah ada sebelumnya yang seperti ini.

Di Baitullah (Makkah), Tuhan akan memberikan “damai sejahtera”. Kata ini dalam bahasa inggrisnya adalah “peace”.

2:9 The glory of this latter house shall be greater than of the former, saith the LORD of hosts: and in this place will I give peace, saith the LORD of host

Alkitab terjemahan bahasa sehari-hari sangat mendistorsi kata ini,

2:9 Rumah-Ku yang baru akan lebih megah daripada yang dahulu, dan di sini Aku akan memberikan damai dan kemakmuran kepada bangsa-Ku." TUHAN Yang Mahakuasa telah berbicara.

Sesungguhnya kata “damai sejahtera”, dalam bahasa Ibrahim adalah “el-Shalom”, yang dalam bahasa arab adalam “al-Islam/as-Salam”. Sehingga yang tepat seharusnya adalah :

“Adapun Rumah ini (Baitullah), kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini (di Baitullah) Aku akan memberi agama Islam, demikianlah firman TUHAN semesta alam."


14. Kitab Zefanya : Pemakaian Bahasa Ibadah Yang Sama

3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu .

Ayat di atas mengindikasikan tentang pemakaian bahasa lain selain bahasa Ibrani yang akan dipakai secara serempak (satu bahasa) dalam menjalankan ibadah kepada Tuhan. Tentulah bahasa yang dimaksud itu adalah bahasa Arab, karena hanya umat Islamlah yang beribadahnya (terutama shalat) menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Arab.

15. Kitab Yesaya : Koresh atau Quraisy.

45:1 Beginilah firman Tuhan: "Inilah firman-Ku kepada mesias, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup;
45:4 Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku.

Maksud dari kata "Koresh" yakni orang Quraisy, dan tidak lain adalah Nabi Muhammad yang berbangsa Quraisy. Koresh atau Quraisy adalah nama suku di Mekkah yang mayoritas kaum paganism (penyembah patung) sebelum kedatangan Nabi Muhammad.

Namun demikian, bukanlah Yahudi dan Kristen namanya kalau tidak mengutak-atik firman Tuhan, sehingga seolah-olah Koresh adalah nama raja Asyur yang pagan (penyembah patung). Bagaimana mungkin seorang mesias (Koresh) yang diberkati Tuhan adalah seorang penyembah patung ?


1 komentar:

  1. Kedatangan hamba Allah
    "" "" "" "" "" "" "" "" "" "
    'Atmak' belum tentu berarti 'yang saya menjunjung' tapi itu sebenarnya nama

    penulisan Atmak adalah אתמך
    penulisan Ahmad אחמד

    Dalam Yesaya 42:1, Tuhan berkata
    "Lihatlah, 'Hambaku' (diucapkan sebagai Abd-ee), 'yang saya menjunjung' (diucapkan sebagai Atmak);

    Allah menubuatkan tentang kedatangan hamba-Nya
    Lihatlah Hambaku Ahmad (Yesaya 42:1) - dan begitu siapa Ahmad ini? disebut hamba Allah?

    Dia tidak lain adalah
    Abd-Allah Ahmad (Hamba Allah, Ahmad) - Nabi Muhammad saw

    BalasHapus