16. Kitab Yesaya: Tentang Pedang dan
Panah.
41:1. Dengarkanlah Aku dengan
berdiam diri, hai pulau-pulau; hendaklah bangsa-bangsa mendapat kekuatan baru !
Biarlah mereka datang mendekat kemudian berbicara; baiklah kita tampil
bersama-sama untuk berperkara!
41:2. Siapakah yang menggerakkan dia
dari timur, menggerakkan dia yang mendapat kemenangan di setiap langkahnya,
yang menaklukkan bangsa-bangsa ke depannya dan menurunkan raja-raja ? Pedangnya
membuat mereka seperti debu dan panahnya membuat mereka seperti jerami yang
tertiup.
41:3. Dia mengejar mereka dan dengan
selamat dia melalui jalan yang belum pernah diinjak kakinya.
Tidak ada sosok yang lebih tepat
untuk menggantikan kata dia dalam ramalan Yesaya di atas selain Nabi Muhammad
–shalllallahu ‘alayhi wa sallam-.yang senantiasa pada awal dakwahnya diiringi
dengan peperangan fisik karena mendapat tentangan hebat dari orang-orang kafir
pada waktu itu. Nabi Muhammad senantiasa membawa pedang dan panah untuk membela
diri dan para pengikut setianya.
Masih berkaitan dengan ramalan
kedatangan Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam dalam Perjanjian Lama,
Kitab Ulangan secara khusus meramalkan kedatangan Nabi yang seperti Musa, yang
akan bangkit dari luar orang Israel.
17. Kitab Ulangan : Nabi Yang
Seperti Nabi Musa
Dalam kitab Ulangan dituturkan,
18:15. Seorang nabi dari
tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan
dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.
18:16 Tepat seperti yang kamu minta
dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan
berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar
ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati.
18:17 Lalu berkatalah TUHAN
kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik;
18:18 seorang nabi akan Kubangkitkan
bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh
firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang
Kuperintahkan kepadanya.
18:19 Orang yang tidak mendengarkan
segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan
Kutuntut pertanggungjawaban.
18:20 Tetapi seorang nabi, yang
terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak
Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain,
nabi itu harus dibunuh. (al. Douay Rheims Bible & New Century Version).
18:21 Jika sekiranya kamu berkata
dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan
TUHAN?
18:22 apabila seorang nabi berkata
demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka
itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu
telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."
Dalam ayat 19 terdapat frasa
"firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku", maksudnya
adalah sebelum membacakan Firman Tuhan yang diturunkan, Nabi itu selalu membaca
: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Dengan
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." [33]
Dalam ayat 20 diterangkan bahwa
"nabi yang berbicara demi nama Tuhan yang tidak diperintahkan oleh Tuhan
untuk dikatakannya… Nabi itu harus di bunuh”. Faktanya, meski Yesus berbicara
demi nama Tuhan, ia tetap saja "dibunuh" oleh kaumnya sendiri. Ini
artinya, bahwa nubuat Ulangan ini bukan ditujukan kepada Yesus, melainkan
kepada nabi yang lainnya. Sebaliknya, jika Muhammad adalah nabi palsu, tentu
beliau sudah mati lebih awal atau dibunuh kaumnya sendiri. Faktanya, tidaklah
demikian.
Adapun mengenai "Nabi yang
seperti Musa", sebagaimana disebutkan dalam ayat 18 di atas, dijelaskan
panjang lebar berikut ini:
Nabi itu akan berasal "dari
antara saudara mereka". Oleh karena kitab Taurat diturunkan Allah kepada
Nabi Musa, maka dapat dipastikan bahwa ayat 15-17 di atas adalah redaksi dari
perombak Taurat. Sedangkan ayat 18-22 dapat dikatakan sebagai terjemahan dari
teks asli Taurat.
Dalam ayat 18 terdapat frasa
"dari antara saudara mereka". Kata "mereka" dalam frasa ini
menunjuk kepada umat Israel, sehingga frasa "dari antara saudara
mereka" dapat diterjemahkan sebagai "dari antara saudara umat Israel".
Pertanyaannya, siapakah "saudara umat Israel" ini ? Dalam catatan
Alkitab, "saudara umat Israel" yang paling dekat dari aspek genetis
adalah orang-orang keturunan Ismail dan orang-orang keturunan anak-anak Abraham
dari istri ketiganya, Ketura. Jadi, secara spesifik, frasa "dari antara
saudara mereka" dapat diterjemahkan sebagai "dari antara keturunan
Ismail" atau "dari antara keturunan anak-anak Ketura". Namun
demikian, mengingat tidak ada bukti literer berkaitan dengan orang-orang
keturunan Ketura yang menjadi Nabi, maka keturunan Ketura dalam pembahasan ini
diabaikan.
Lebih jauh, pengarang Kitab Ulangan
sendiri dalam catatan khususnya menegaskan bahwa Nabi yang seperti Musa itu
tidak akan berasal dari orang yang berdarah Israel. Berikut kutipannya :
34:10. Seperti Musa yang dikenal
TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang
Israel,
34:11. dalam hal segala tanda dan
mukjizat, yang dilakukannya atas perintah TUHAN di tanah Mesir terhadap Firaun
dan terhadap semua pegawainya dan seluruh negerinya,
34:12. dan dalam hal segala
perbuatan kekuasaan dan segala kedahsyatan yang besar yang dilakukan Musa di
depan seluruh orang Israel.
Tak terbantah lagi, bahwa nabi yang
dimaksudkan itu bukanlah Nabi dari bangsa Israel (termasuk Yesus), tetapi Nabi
itu akan datang dari bangsa lain yang notabene tidak memiliki ikatan darah
setetes pun dengan orang-orang Israel.
Akan tetapi, agar pembahasan ini
terkesan adil, maka frasa "dari tengah-tengahmu" sebagaimana tersebut
dalam ayat 15 di atas, tetap disuguhkan dalam pembahasan ini.
"Tuhan" berfirman kepada
Abraham, dalam kitab Kejadian :
17:5, "Karena itu namamu bukan
lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa
sejumlah besar bangsa.
17:6, "Aku akan membuat engkau
beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari
padamu akan berasal raja-raja."
17:8, "Kepadamu dan kepada
keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kau diami sebagai orang asing, yakni
seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan
Aku akan menjadi Allah mereka."
Menurut ayat-ayat di atas, Allah
berjanji kepada Abraham dan keturunannya akan memberikan tanah Kanaan sebagai
milik mereka selamanya dan Allah akan menjadi Tuhan mereka. Dan Allah juga
telah menetapkan Abraham sebagai bapak umat atau imam bagi seluruh
umat/manusia.
وَإِذِ
ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ
لِلنَّاسِ إِمَاماً قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِي قَالَ لاَ يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim
diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim
menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam
bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari
keturunanku" . Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang
yang dlalim"." (QS. alBaqarah 2 : 124)
Tanah Kanaan sekarang dikenal
sebagai tanah Palestina. Tentu saja pengertian Palestina di sini mencakup
seluruh wilayah Israel dan Palestina sekarang ini. Lalu, siapakah penduduk
Palestina ? Secara umum penduduk Palestina terbagi atas 2 bangsa yang saling
bersengketa yaitu bangsa Yahudi/Israel yang sebagiannya adalah keturunan Ishak
anak Abraham, dan bangsa Arab/Palestina yang sebagiannya adalah keturunan
Ismail anak Abraham. Namun demikian, meskipun keduanya saling bersengketa,
tetapi pada hakekatnya mereka adalah bersaudara karena sama-sama keturunan
Abraham.
Permasalahannya sekarang adalah,
siapakah "Nabi yang seperti Musa" ? Apakah Yesus seperti Musa ?
Perhatikan gambaran berikut ini:
Musa membunuh seorang bangsa Mesir
yang dekat dengan Fir'aun yang menentang khutbah Musa. Yang paling penting di
sini adalah bahwa Musa menganggap pembunuhan itu pantas untuk menundukkan
seseorang yang membuat kericuhan dalam ajaran agamanya. Pada sisi lain, Yesus
tidak pernah menundukkan musuh2 agamanya. Sebaliknya, dia sendiri diutus untuk
penyaliban oleh mereka yang menentang misinya.
Para pengikut Musa adalah penyembah
berhala ketika dia menjadi seorang nabi/rasul. Tetapi para pengikut Yesus bukan
penyembah berhala ketika ia menjadi seorang nabi/rasul.
Musa mengalahkan musuh-musuhnya dan
menjadi pemenang pada masanya. Sedangkan Yesus dikalahkan oleh musuh-musuhnya
dan disalib.
Musa tidak dikhianati oleh para
pengikutnya, sedangkan salah seorang murid Yesus yang bernama Yudas Iskariot
mengkhianatinya dan menjatuhkannya ke dalam kesengsaraan.
Musa dilahirkan dari pertemuan ayah
dan ibu, memiliki istri dan anak-anak. Sedangkan Yesus dilahirkan dari perawan
Maria, tanpa ayah, dan dia tidak mempunyai istri dan anak-anak.
Musa menyelamatkan kaumnya dari
tirani Fir'aun dan hijrah dari Mesir ke negeri lain (Madyan) untuk menghindari
serangan dari kaum Fir'aun. Sedangkan Yesus tidak menyelamatkan kaumnya dari
dominasi Romawi dan tidak pula hijrah ke negeri lain.[34]
Musa memerintahkan pengikutnya untuk
merebut kembali Palestina, sebagai milik mereka. Sedangkan Yesus tidak meminta
pengikutnya untuk ikut serta dalam perjuangan (peperangan).
Musa menerima hukum baru dari Tuhan.
Hukumnya dikenal sebagai "Leviticus". Sedangkan Yesus tidak
menetapkan hukum baru. Secara tegas, Yesus mengatakan seperti yang tertulis
dalam Matius 5:17: "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk
meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya."
Seluruh bangsa dan Bani Israel telah
menerima Musa sebagai pemimpin mereka dan Rasul Allah. Sedangkan Yesus ditolak
oleh kebanyakan kaumnya. Hanya 12 orang saja yang mau menerimanya. Bahkan dari
jumlah yang kecil ini, terdapat seorang muridnya akhirnya mengkhianatinya dan
membiarkannya jatuh ke tangan musuh.
Musa hidup lama dan mengalami
kematian secara wajar. Sedangkan Yesus hidup sebentar dan "mati"
secara tidak wajar di tiang salib, meski kemudian Yesus bangkit dari antara
orang mati dan terangkat ke surga (perspektif Kristen). Dalam perspektif Islam,
Yesus tidaklah disalib, tetapi dinaikkan Allah roh dan jasadnya ke langit dan
akan diturunkan kembali ke muka bumi mendekati hari kiamat untuk menegakkan
Islam kembali dan menghancurkan salib. Betapa pun berbedanya kedua perspektif
ini, akhir hayat Musa berbeda dengan akhir hayat Yesus.
Setelah kematian Musa, para pengikut
utamanya menyebarkan ajarannya ke seluruh Palestina dan Syria. Namun, tidak
begitu halnya yang terjadi setelah kematian Yesus. Penyebaran Kristen dilakukan
oleh orang-orang Eropa yang nyata-nyata bukan pengikut utama Yesus.
Musa memerintahkan umatnya untuk
melawan musuh-musuh mereka dan Musa sendiri ikut berjuang (berperang).
Sedangkan Yesus tidak pernah meminta umatnya untuk berjuang atau berperang,
karena memang Yesus ditolak mentah-mentah oleh kaumnya. [35]
Musa menerima tanda kenabian di
Gunung Tursina (Gunung Horeb) dan ia tidak hanya menyeru Bani Israel, tetapi juga
menyeru Kaum Fir'aun (Bangsa Qibti). Sedangkan Yesus menerima tanda kenabian
ketika menemui Yahya (Yohanes Pembaptis) dan Yesus hanya menyeru Bani Israel
saja. Secara tegas, Yesus mengatakan sebagaimana yang tertulis dalam Matius
15:24: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel."
Musa lahir, besar, dan mati di luar
tanah Palestina. Ia lahir di tanah Mesir dan mati di tanah Tih (Moab). Meskipun
demikian, Musa memerintahkan umatnya untuk menundukkan Palestina. Sedangkan
Yesus lahir, besar, dan mati di tanah Palestina. Kebalikan dari Musa, Yesus
ditolak mentah-mentah oleh sebagian besar umatnya hingga akhirnya ia mati di
tiang salib oleh umatnya sendiri.
Musa menerima Kitab Taurat dari
Allah secara bertahap dan terus menerus hingga ia mati. Sedangkan Yesus
menerima Kitab Injil dalam sekali turun saja, karena memang kedatangan Yesus di
tanah Israel bukanlah untuk menghilangkan hukum Taurat atau kitab para nabi,
melainkan untuk menggenapinya saja. (Yaitu ketika Yesus menjumpai Yohanes Pembaptis
kemudian datanglah Malaikat Jibril yang diutus oleh Allah untuk memberikan
sebuah buku kepada Yesus yang berisi kabar gembira - Injil, usia Yesus ketika
itu kira-kira 30 tahun).
Hingga kini, Musa dikenang sebagai
tokoh terbesar sepanjang sejarah Yahudi (Bani Israel). Sebaliknya, Yesus
menjadi orang terhina di mata Yahudi (Bani Israel) padahal ia berasal dari dan
diutus hanya untuk Bani Israel.
Musa adalah seorang nabi Allah dan
menjadi penguasa pada zamannya, sedangkan Yesus adalah Tuhan (perspektif
Kristen) dan tidak pernah menjadi penguasa pada zamannya, karena selalu
dirongrong oleh umat Israel. Bahkan, "Yesus" pun harus menderita di
tiang salib oleh umatnya sendiri (boro-boro jadi penguasa).
Kematian Musa adalah kematian yang
wajar karena sudah tua, sedangkan kematian Yesus adalah untuk menebus dosa-dosa
manusia (perspektif Kristen).
Musa mati dan jasadnya bersemayam di
dalam bumi hingga hari kiamat, sedangkan Yesus bangkit dari antara orang mati
dan dinaikkan Allah roh dan jasadnya ke langit.
Berdasarkan Kitab Ulangan 18 : 20 di
atas, maka Yesus bukanlah seorang nabi yang dimaksud dalam Ulangan 18 : 18
karena Yesus justru "mati dibunuh" oleh kaumnya sendiri karena
dianggap nabi dusta dan palsu. Usia Yesus ketika mati kira-kira 33 tahun, ini
berarti hanya 3 tahun saja Yesus menjadi nabi/rasul.
Jika diatas sudah dipaparkan dan
secara jelas Yesus sengatlah berbeda dengan Nabi Musa, yang berarti bahwa Nabi
seperti Musa yang dimaksudkan bukanlah Yesus, lantas siapa ?. Perhatikan
gambaran berikut ini antara Nabi Muhammad dan Nabi Musa.
Seperti Musa, Muhammad berjuang
menundukkan kekuatan-kekuatan yang menghambat dakwahnya.
Sebelum mereka lahir, kaum Musa dan
Muhammad menyembah berhala-berhala.
Seperti halnya Musa, Muhammad juga
mengalahkan musuh-musuhnya dan menjadi pemenang atas mereka.
Sebagaimana Musa, tidak ada seorang
pun pengikut Muhammad yang berhasil mengkhianatinya.
Seperti Musa, Muhammad dilahirkan
karena pertemuan ayah dan ibu, dan mempunyai istri-istri dan anak-anak.
Musa menyelamatkan umatnya dari
kekejaman Fir'aun dan bangsa Mesir serta melakukan hijrah dari Mesir ke negeri
lain (Madyan) untuk menghindari serangan kaum Fir'aun. Seperti Musa, Muhammad
juga membebaskan umatnya dari penganiayaan kaum Quraisy dan melakukan hijrah
dari Mekah ke Madinah untuk menghindari serangan kaum Quraisy.
Atas perintah Musa, para pengikutnya
mengirimkan kekuatan untuk merebut Palestina dan Syria. Seperti Musa, Muhammad
juga memberikan instruksi kepada para sahabatnya untuk menundukkan Palestina
dan Syria.
Baik Musa maupun Rasulullah Muhammad menerima
berita baru dari Allah untuk penetapan hukum-hukum. Yakni, dengan diturunkannya
Al-Qur'an, maka hukum-hukum sebelumnya menjadi tidak berlaku lagi.
Baik Musa maupun Rasulullah Muhammad diterima
sebagai pemimpin oleh umat mereka secara turun-temurun.
Baik Musa maupun Muhammad mengalami
kehidupan keluarga dan hidup lama serta mengakhiri kehidupan dunia dengan
kematian yang wajar.
Setelah kematian Musa, para pengikut
utamanya menyebarkan ajarannya ke seluruh Palestina dan Syria. Demikian juga
dengan para pengikut utama Muhammad setelah ia wafat. Pada masa pemerintahan
Umar bin Khatab, salah seorang sahabat dekat Nabi Muhammad (Khulafaur Rasyidin
ke-2), kekuatan dikirimkan untuk merebut Palestina dan Syria sekaligus
menyebarkan ajarannya.
Seperti halnya Musa, Muhammad juga
memerintahkan umatnya untuk berjuang melawan musuh-musuh mereka dan Muhammad
sendiri ikut berjuang (berperang).
Jika Musa menerima tanda kenabian di
Gunung Tursina (Gunung Horeb), maka Muhammad menerima tanda kenabian di Gunung
Hira. Seperti Musa, Muhammad juga tidak hanya menyeru bangsa Arab, tetapi juga
menyeru bangsa2 lain di seluruh penjuru dunia. Secara tegas, Allah berfirman di
dalam al-Qur’an 21 : 107: "Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad),
melainkan untuk menjadi rahmat bagi alam semesta."
Seperti halnya Musa, Muhammad juga
lahir, besar, dan mati di luar tanah Palestina. Ia lahir di tanah Mekkah dan
mati di tanah Madinah.
Sebagaimana Musa, Nabi Muhammad juga
menerima Kitab Al-Qur'an dari Allah secara bertahap dan terus menerus selama 22
tahun 2 bulan dan 22 hari hingga akhir hayatnya.
Seperti Musa, Muhammad juga seorang
nabi Allah dan menjadi penguasa pada zamannya.
Baik Musa maupun Muhammad, mati
secara wajar karena sudah tua (berusia lanjut).
Seperti Musa, Muhammad juga mati dan
jasadnya bersemayam di dalam bumi hingga hari kiamat.
Sebagaimana telah dijelaskan,Rasulullah
Muhammad hidup lama dan mati secara wajar sehingga dengan sendirinya ia
bukanlah nabi sebagaimana yang dimaksud Firman Allah dalam Ulangan 18 : 20 di atas.
Kesimpulannya adalah bahwa
sebenarnya Nabi Muhammad lah yang lebih mirip / seperti Nabi Musa, dibandingan
dengan Yesus. Sebaliknya, Yesus justru bertolak belakang dengan Musa.
Lebih jauh lagi, jika Nabi Musa
berhadapan langsung dengan Allah di gunung Thursina, maka Nabi Muhammad
berhadapan langsung dengan Allah di Sidratul Muntaha.
18. Injil Yohanes : Nabi Muhammad
Sang Penghibur
Dalam Injil Yohanes di sebutkan
tentang pidato Yesus di depan murid-muridnya ketika menjanjikan “Penghibur”.
Berikut redaksinya ;
14:25. Semuanya itu Kukatakan
kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;
14:26 tetapi Penghibur, -yaitu Roh
Kudus[36]-, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan
mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang
telah Kukatakan kepadamu.
14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan
bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak
seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar
hatimu.
14:28. Kamu telah mendengar, bahwa
Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu.
Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi
kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
14:29 Dan sekarang juga Aku
mengatakannya kepadamu sebelum ia terjadi, supaya kamu percaya, apabila ia
terjadi.
14:30 Tidak banyak lagi Aku
berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa
sedikitpun atas diri-Ku.
14:31 Tetapi supaya dunia tahu,
bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang
diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini."
16:7. Namun benar yang Kukatakan ini
kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku
tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku
pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan
menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
Injil Lukas menyebutkan,
24:48 Kamu adalah saksi dari
semuanya ini.
24:49 Dan Aku akan mengirim kepadamu
apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai
kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi."
Umat Kristen berkeyakinan bahwa yang
dimaksud dengan "Penghibur" dalam ayat-ayat Yohanes di atas adalah
"Roh Kudus", salah satu unsur dari Trinitas. Mereka memahami
ayat-ayat Yohanes di atas secara harfiah dan sepotong-sepotong oleh karena pola
pikir mereka yang sudah terbius oleh "doktrin gereja".
Ayat-ayat Yohanes di atas tidak
dapat ditafsirkan secara harfiah saja, tetapi harus ditafsirkan secara utuh dan
menyeluruh, bahwa "Penghibur itu tidak akan datang" jika Yesus tidak
pergi. Tetapi Penghibur itu akan datang "setelah Yesus pergi". Jika
Penghibur itu datang, maka "ia akan menginsafkan dunia akan dosa,
kebenaran dan penghakiman"!
Bahwa Penghibur itu juga "akan
mengajarkan segala sesuatu dan akan mengingatkan akan semua yang telah
dikatakan Yesus". Oleh karenanya, Yesus mengatakannya "sebelum ia
terjadi, supaya percaya, apabila ia terjadi".
Adapun kata "Roh Kudus"
sebagaimana tersebut dalam Yohanes 14:25 di atas, kemungkinan besar merupakan
tambahan yang telah dilakukan oleh tokoh- Gereja Kristen Awal untuk memberikan
persepsi bahwa seolah-olah Penghibur itu adalah Roh Kudus, meski hal ini
sesungguhnya bertentangan dengan konsep Roh Kudus itu sendiri. Lebih jelasnya
lihat uraian di bawah ini tentang siapakah "Penghibur" yang dimaksud
ayat-ayat di atas ?
Lebih dari satu ayat Alkitabiah
merujuk pada Roh Kudus yang telah hadir di dunia selama zaman Raja Daud selama
abad ke-11 dan 10 SM, serta menjadi sumber ilham dan wahyu Daud. [37] Sama
halnya, Roh Kuduslah yang konon menjadi sumber wahyu Yesaya. [38] Roh Kuduslah
yang konon mencerahkan seluruh bangsa Israel sebelum ramalan-ramalan Yesaya
dalam Perjanjian Lama. [39] Roh Kuduslah yang konon memberikan wahyu kepada
Simeon di Yerusalem selama abad-abad pertama SM dan Masehi. [40] Roh Kuduslah
yang memberikan wahyu kepada Yohanes sang Pembaptis. [41] Roh Kuduslah yang
memberikan wahyu kepada Elizabet, Ibu Yohanes sang Pembaptis. [42] Roh Kuduslah
yang memberi wahyu kepada Zakaria, ayah Yohanes sang Pembaptis. [43] Roh
Kuduslah yang turun kepada Maria, ibu Yesus. [44] Roh Kuduslah yang memasukkan
ilham dan wahyu ke dalam diri Yesus. [45]
Jelasnya (dalam kitab Kristen
sendiri), Roh Kudus sudah bekerja di dunia umat manusia dengan melaksanakan
perannya sebagai penyampai wahyu dan ilham jauh sebelum peristiwa pengangkatan
Yesus.
Oleh karena sudah ditunjukkan bahwa Roh
Kudus telah hadir dan aktif di dunia, yakni telah diutus oleh Allah, sebelum
Yesus dilaporkan membicarakan sabda-sabda yang dikutip di atas, satu-satunya
cara agar ayat-ayat di atas memiliki makna konseptual yang tepat adalah dengan
menafsirkan "Penghibur" dan "Roh Kudus" sebagai 2 entitas
yang berbeda.[46]
Jadi, siapakah yang dimaksud dengan
"Penghibur" itu ? Tentu tidak lain, Nabi setelah Yesus yakni Nabi
Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam, beliau adalah sang Penghibur yang
dijanjikan.
19. Kitab Yesaya : Pewahyuan
al-Qur’an.
Ini adalah nubuat tentang pewahyuan
al-Qur’an, yakni bagaimana al-Qur’an di wahyukan atau diturunkan kepada Nabi
Muhammad.
28:9. Dan orang berkata:
"Kepada siapakah dia ini mau mengajarkan pengetahuannya dan kepada siapakah
ia mau menjelaskan nubuat-nubuatnya? Seolah-olah kepada anak yang baru disapih,
dan yang baru cerai susu!
28:10 Sebab harus ini harus itu,
mesti begini mesti begitu, tambah ini, tambah itu!"
28:11 Sungguh, oleh orang-orang yang
berlogat ganjil dan oleh orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara kepada
bangsa ini
28:12 Dia yang telah berfirman
kepada mereka: "Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang
yang lelah; inilah tempat peristirahatan!" Tetapi mereka tidak mau
mendengarkan.
28:13 Maka mereka akan mendengarkan
firman TUHAN yang begini: "Harus ini harus itu, mesti begini mesti begitu,
tambah ini tambah itu!" supaya dalam berjalan mereka jatuh telentang,
sehingga luka, tertangkap dan tertawan.
Dahulu kerasulan itu adalah kerasulan
dari bani Israel. Namun, ternyata kerasulan itu ada pada selain bani Israel,
yakni Nabi Muhammad dari bani Ismail. Sehingga orang-orang Israel heran dan
kaget tentang apa yang akan disampaikan kepada mereka, dalam ayat tersebut
dikatakan “kepada siapakah orang ini mengajarkan pengetahuannya dan kepada
siapakah ia mau menjelaskan nubuat-nubuatnya”. Maksudnya, kepada siapakah Nabi
ini (yakni Nabi Muhammad) akan mengajarkan dan menjelaskan nubuatnya, padahal
dia bukan dari bani Israel.
Frasa “Seolah-olah kepada anak yang
baru disapih”, maksudnya bahwa apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad
seolah-olah bagi bani Israel adalah hal yang baru dan mereka kaget/heran.
Tentang frasa “Sebab harus ini,
harus itu, mesti begini merti begitu, tambah ini tambah itu”. adalah terjemahan
LAI yang sangat tidak tepat dan mereka telah melakukan pemalsuan (terjemahan
yang keluar dari konteksnya). Dalam Alkitab bahasa Inggris seperti dalam King
James Version , redaksinya sebagai berikut ;
“For precept must be upon precept,
precept upon precept; line upon line, line upon line; here a little, and there
a little:”
Artinya ; “Hukum demi hukum,
undang-undang demi undang-undang, ayat demi ayat, disini sedikit dan disana
sedikit” [47]
Dalam Alkitab bahasa sehari-hari ;
28:10 Masakan dia mengajar kita
huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat.
Ciri sebagaimana yang disebutkan
ayat 28:10, adalah merujuk kepada al-Qur’an atau pewahyuan al-Qur’an. Sebab
Al-Qur’an diwahyukan hukum demi hukum sesuai dengan kondisi saat itu, ayat demi
ayat atau al-Qur;an diturunkan berangsung-angsur. Ciri ini tidak ada duanya
didunia kecuali hanya ada pada al-Qur’an.
Lebih jauh lagi, hukum-hukum yang
ada didalam al-Qur’an, kadang di ulang pada surat yang satu dan juga pada surat
yang lain, hukum-hukum terkait masalah tertetu pada penjelasannya sebagaian di
surat yang satu dan sebagian di surat yang lain. ini merupakan ciri khas
al-Qur’an dan didalam Alkitab dikatakan “disini sedikit dan disana sedikit”.
Sekali lagi, ciri ini tidak ada duanya kecuali hanya al-Qur’an.
Ayat 28:11, dikatakan logat ganjil
dan bahasa asing karena bahasa dan logat yang digunakan tidak lah familier
dikalangan bani Israel, sehingga bani Israel heran tentang logat dan bahsa
tersebut. Dan itulah al-Qur’an dalam bahasa Arab, dan ajaran al-Qur’an
didakwahkan keseluruh umat manusia termasuk bani Israel, yakni Nabi Muhammad
maupun umat Islam berdakwah kepada bani Israel, itulah kepada dikatakan
“orang-orang yang berbahasa asing akan berbicara kepada bangsa ini (bangsa
Israel)”
Ayat 28:12, tentang pemberhentian
wahyu, sebab wahyu tidak akan pernah turun lagi setelah masa Nabi Muhammad atau
setelah al-Qur’an. Namun, mereka tidak mendengarkan, sehingga kita dapati umat
Yahudi sampai saat ini masih tidak berhenti menanti messias mereka, sedangkan
Nasrani tidak pernah berhenti mengubah-ubah kitab mereka dan mencampur adukkan
firman Allah.
20. Kitab Yudas : Sahabat-Sahabat
Nabi Muhammad
1:14 Juga tentang mereka Henokh,
keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: "Sesungguhnya Tuhan
datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya,
1:15. hendak menghakimi semua orang
dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik,
yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang
berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan."
Terjemahan diatas adalah terjemahan
yang melenceng atau sengaja di palsukan / dikaburkan. Frasa “beribu-ribu orang
kudus” adalah tidak tepat, sebab yang benar 10.000 orang kudus bukan
beribu-ribu.
1:14 And Enoch also, the seventh
from Adam, prophesied of these, saying, Behold, the Lord cometh with ten
thousands of his saints (dengan 10.000 orang kudus).[48]
Ayat diatas jelas-jelas menyatakan
bahwa datang dengan 10.000 orang kudus untuk menghakimi orang-orang fasik
(musyrik). Ini adalah peristiwa Fathul Makkah, dimana Nabi Muhammad datang
bersama 10.000 sahabat-sahabatnya (orang-orang suci).
21. Kitab Yohanes : Nabi Muhammad
adalah Penolong Yang Lain
Bangsa Israel/Yahudi melihat nabi
Isa AS ternyata bukanlah nabi yang dijanjikan Allah seperti yang disampaikan
oleh Haggai yang dapat mengangkat bangsa Israel/Yahudi dari keterpurukan. Oleh
karena itulah Bani Israel masih terus mencari siapakah orang yang dijanjikan
Allah seperti yang disampaikan Haggai ?.
Suatu ketika Yesus berpidato kepada
kaumnya, memberitakan akan ada Nabi lain yang akan diutus sesudah dirinya,
menurut Yesus kedatangan nabi tersebut tidak akan lama lagi.
Pidato Yesus tersebut sangat
dipahami oleh orang-orang Israel, namun sayang sekali mereka tidak langsung
menuliskan apa yang disabdakan Yesus ketika itu, dan pidato Yesus yang
berbahasa Ibrani tersebut baru dicatat enampuluh (60) tahun kemudian dan itupun
dalam bahasa Yunani oleh orang yang mengaku bernama Yohanes :
14:16. Kagō erōtaō tou patēr kai
allos paraklētos didōmi humin hina meta humōn eis tou aiōn eimi.
Kata Paraklētos mempunyai beberapa
arti yaitu mengagungkan, memuji dan penolong, dan kalau kata Paraklētos
diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani, kata yang didapat adalah : Hamida. Kalau
kata Hamida yang disebut oleh Yesus diartikan sebagai kata benda abstrak maka
terjemahan pidato Yesus adalah seperti berikut ini :
14:16. Aku akan minta kepada Bapa,
dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai
kamu selama-lamanya.
Tetapi kalau kata Hamida yang
disebut Yesus diartikan sebagai sebuah nama yang konkrit maka terjemahannya
adalah seperti berikut ini :
14:16. Aku akan minta kepada Bapa,
dan Ia akan memberikan kepadamu Hamida, supaya Ia menyertai kamu
selama-lamanya.
Maka pidato Yesus tersebut senada
dengan Firman Allah Subhanahu wa Ta’alaa dalam Al-Qur’an tentang Nabi Isa yang
berkata kepada kaumnya :
وَإِذْ
قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم
مُّصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ
يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا
هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
"Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS. ash-Shaff 61 : 6)
Tentu hasil akhir yang kita dapatkan
adalah kata Hamida dalam bahasa Ibrani dan kata Ahmad dalam bahasa Arab, dan
kedua kata ini mempunyai arti yang sama yaitu terpuji, dan senada pula dengan
makna Periklētos.
Uniknya lagi adalah, tidak ada
seorangpun yang bernama Ahmad atau Muhammad sejak nabi Adam diciptakan sampai
dengan lahirnya seorang anak dari Abdullah dan Siti Aminah. Hal ini bukanlah
kebetulan yang direkayasa kalau Siti Aminah memberi nama Muhammad pada anaknya,
tetapi hanya semata-mata sebagai takdir Allah Yang Maha Kuasa dan sebagai bukti
ke-Agungan rencan-Nya.
22. Injil Barnabas ; Ramalan Yesus
tentang Muhammad
Perlu diketahui bahwa kitab Injil
Barnabas memuat dengan terang bederang tentang Nabi Muhammad, namun sayangnya
gereja tidak mengakui Injil Barbanas ini. Sebab, jikalau gereja mengakui Injil
Barnabas maka mereka mau tidak mau harus membenarkan kerasulan Nabi Muhammad.
Berikut adalah kutipan dalam inji/kitab Barnabas :
72:10. "Adapun tentang
ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan bagi utusan
Allah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini.
72:11. Akan tetapi, awaslah olehmu
jika kamu akan ditipu orang, karena sesungguhnya akan datang beberapa orang
nabi yang palsu ; mereka mengambil perkataanku dan mengotori injil." [49]
72.13. Jawab Yesus,
"Sesungguhnya, ia tidak akan datang pada masa kamu ini, tetapi ia akan
datang kelak berbilang tahun di belakang kamu, yaitu pada waktu injilku ini
dirusakkan dan hampir tidak terdapat lagi tiga puluh orang yang beriman.
72:15. Dan ia akan datang dengan
membawa kekuatan yang besar untuk mengalahkan orang-orang yang berbuat durhaka
dan dia akan menghapuskan penyembahan berhala dari dunia."
96:5. Yesus menjawab,
"Sebenarnya, Allah telah menjanjikan demikian itu tetapi aku ini bukan
mesias yang ditunggu-tunggu itu, karena sesungguhnya dia itu telah dijadikan
sebelum aku dan akan datang kemudian aku nanti."
96:8. Yesus menjawab, "Demi
Allah yang diriku ada di tangan hadirat-Nya, sesungguhnya aku ini bukan mesias
yang ditunggu-tunggu oleh segenap suku di muka bumi ini sebagaimana Allah telah
menjadikan kepada bapak kita Ibrahim, katanya, 'Dengan turunan engkau, aku akan
memberi berkah atas segenap suku di bumi ini.'
96:9. Tetapi, ketika aku ditarik
kembali oleh Allah dari bumi ini, sekali lagi setan akan membangkitkan fitnah
yang amat terkutuk, dengan jalan membawa-membawa orang yang tidak mempunyai
takwa kepada Allah, supaya mempunyai kepercayaan bahwa aku ini Allah dan anak
Allah.
96:12. Dia akan datang dari sebelah
selatan dengan membawa kekuatan, dan dia akan menghapuskan patung-patung dan
penyembahan patung-patung berhala itu.
97:5. Akan tetapi, yang menggirangkan
aku ialah akan datangnya seorang rasul yang akan menghapuskan tiap-tiap pikiran
dusta tentang diriku dan agamanya akan menjalar meratai seluruh alam ini karena
demikian itulah yang telah dijanjikan oleh Allah kepada bapak kita Ibrahim.
97:13. Karena itu, aku katakan
kepadamu, bahwasanya alam ini selalu menghinakan nabi-nabi yang benar dan
menyukai orang-orang yang dusta, sebagaimana yang telah dapat disaksikan pada
masa Yesaya dan Yeremia."
97:16. Sabda Allah, "Sabarlah
olehmu, hai Muhammad, karena sesungguhnya Aku lantaran engkaulah Aku hendak
menjadikan surga dan alam dunia ini, dan sejumlah besar yang memberkati engkau
ia akan diberkati dan siapa-siapa yang melaknati engkau ia akan
dilaknati."
Dalam Barnabas 96 : 5 di atas,
dikatakan Yesus bahwa ia "akan datang kemudian aku nanti". Hal ini
sesuai dengan Sabda Rasulullahberikut ini:
"Akan datang nanti mendekati
hari kiamat, Isa putra Maryam, menjadi hakim yang adil, menghancurkan salib dan
membunuh babi, serta meletakkan jizyah/upeti." [50]
Sedangkan Barnabas 97 :16 di atas
berkaitan erat dengan Kejadian 12:2-3 dan QS. 33:56-57 tentang Sholawat Nabi
(Muhammad & Ibrahim) yang senantiasa dikumandangkan umat Islam dalam
sholatnya ketika duduk takhiyat akhir.
Sesungguhnya, ayat-ayat Barnabas di
atas tidak perlu dijelaskan lagi, oleh karena setiap orang dapat memahaminya
dengan gamblang tanpa membutuhkan tafsir. Hanya saja perlu ditekankan di sini
sebagaimana yang dikatakan oleh Yesus sendiri bahwa ia (Yesus) bukanlah mesias
yang ditunggu-tungguh oleh segenap umat manusia, tetapi justru Muhammad-lah
mesias yang di tunggu itu.
Dan masih banyak lagi
ramalan-ramalan dalam Alkitab yang kalau di telusuri secara seksama akan
mengungkap kebenaran Nabi Muhammad, Islam dan al-Qur’an.
Selain dalam kitab-kitab kaum
Nasrani dan Yahudi, sejatinya Nabi Muhammad juga terdapat dalam kitab-kitab
agama lain, misalnya :
Ramalan Kitab Umat Hindu Tentang
Nabi Muhammad
Sebagaimana klaim orang-orang kafir
dari golongan Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) terhadap Alkitab, orang-orang
kafir dari golongan musyrik Hindu juga mengklaim bahwa Kitab Weda adalah kitab
yang bersifat universal, karenanya mereka pun berusaha memperkenalkan ajaran
Weda kepada setiap orang.
Sungguh, suatu klaim yang tak
berdasar. Orang-orang Hindu tampaknya lebih mementingkan ego terhadap ajaran
agamanya yang sebenarnya merupakan warisan tradisi leluhur secara turun-temurun
yang tidak jelas. Secara kasat mata saja, kita bisa melihat bahwa
praktek-praktek ibadah Hindu adalah praktek-praktek kepercayaan kuno yang tidak
mungkin disebut universal.
Berkaitan dengan ketidakuniversalan
Hindu dan Weda ini, Gotama Smarti berkata:
"Apabila orang Sudra kebetulan
mendengarkan Kitab Weda dibaca, maka adalah kewajiban raja untuk mengecor
cor-cor timah dan malam dalam kupingnya; apabila seorang Sudra membaca
mantra-mantra Weda, maka raja harus memotong lidahnya, dan apabila ia berusaha
untuk membaca Weda, maka raja harus memotong badannya." (Gotama
Smarti:12).
Jelaslah, bahwa Kitab Weda yang
diklaim Hindu sebagai kitab universal itu, ternyata hanyalah sebuah kitab untuk
golongan tertentu saja, yang sekaligus membantah dugaan keuniversalannya.
Lebih jauh, kitab-kitab agama Hindu
lainnya justru meramalkan kedatangan seorang tokoh yang sangat cocok bahkan
sama persis dengan sosok Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa sallam. Berikut
ini kami suguhkan beberapa ramalan tentang Nabi Muhammad SAW dalam berbagai
kitab agama Hindu :
Dalam kitab agama Hindu yaitu
Antharvaveda (Antarwaweda), terdapat nubuat:
"Hai orang banyak, dengarlah
ini dengan sungguh-sungguh, Narashangsa (Yang terpuji) akan dibangkitkan di
antara orang banyak. Kita mengambil orang Kauram (Muhajirin) itu di dalam
perlindungan kita dari 60.000 dan 90 musuh-musuh; yang kendaraannya adalah 20
unta dan 2 unta betina, memiliki 12 orang istri, dan naik ke langit dengan
kendaraan tercepat (Bouraq)..." (Antharvaveda Kanda 20 Saukata 127, Mantra
1-2)
Narashangsa yang berarti “Yang
terpuji”, tidak lain adalah Nabi Muhammad (Ahmad).Kata "Kauram"
berarti "emigran" yaitu orang yang meninggalkan negerinya sendiri,
dalam bahasa arabnya adalah "Muhajirin". Muhammad dan pengikutnya
ketika hijrah dari Mekah ke Madinah untuk menghindari serangan kaum kafir Mekah
yang berjumlah 60.000 orang dan 90 kepala sukunya, dikenal sebagai "Kaum
Muhajirin", sedangkan orang-orang Madinah yang menyambutnya dikenal
sebagai "Kaum Anshar". Dari sinilah tonggak dimulainya tahun
Hijriyah. Kendaraan yang dipakai Muhammad adalah unta dan kuda. Muhammad
memiliki 12 orang istri yaitu : Khadijah, Saudah, Aisyah, Hafsah, Zainah, Ummu
Salamah, Zainab, Juwairiah, Raihanah, Ummu Habibah, Shafiah, dan Maimunah.
Frasa “dan naik ke langit dengan
kendaraan tercepat” maksudnya peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad dengan kendaraan
tercepat yang tidak lain adalah Burraq.
Dalam ayat lainnya juga disebutkan,
"Tuhan akan memberikan kepada
Mamaha Rishi seratus keping emas, sepuluh kalung, tiga ratus ekor kuda, dan
10.000 ekor sapi." (Antharvaveda Kanda 20 Saukata 127, Mantra 3).
Kata "Mamaha" secara
etimologis berasal dari bahasa Arab "Muhammad" yang berarti
"yang terpuji", sedangkan "Mamaha Rishi" adalah julukan
bagi Narashangsa, sehingga Mamaha Rishi sebenarnya sama dengan Narashangsa atau
“Yang Terpuji” atau “Muhammad”. Adapun "seratus keping emas"
maksudnya seratus orang pengikut Muhammad penyebar agama Allah yang disebut
"Ash-Shabus Shuffah". "Sepuluh kalung" maksudnya sepuluh
orang yang selalu membantu Muhammad dalam peperangan yang disebut
"Asy-Syara Mubasysyara". "Tiga ratus ekor kuda" maksudnya
300 tentara pimpinan Muhammad ketika menghadapi 700 tentara kafir Mekah dalam
Perang Badar. [51] Dan "10.000 ekor sapi" maksudnya 10.000 pengikut
Muhammad ketika memasuki kota Mekah (630 M) dalam keadaan aman dan damai, yang
dikenal dengan peristiwa "Fathu Makkah”. [52]
Bahkan Dalam beberapa literatur
tertentu, terdapat kesamaan keterangan yang mengarah kepada Muhammad, antara
lain:
"Mamaha adalah penunggang unta
dari daerah padang pasir" (Antharvaveda 20:9:31);
"Mamaha terkenal dengan 10.000
pengikutnya" (Rigveda 5:27:1);
"Pada masa Mamaha , himne baru
(syariat baru) akan disusun dan dibacakan selama kebaktian sebagai pengganti
Weda yaitu Jamat (berjamaah) dan Salat (doa)" (Rigveda 1:109:2);
"Musa berprediksi:
'...kelihatanlah ia dengan gemerlap cahayanya (Al-Quran) dari gunung Paran (Mekah),
dan datang bersama 10.000 orang yang kudus..." (Kitab Ulangan 33:2);
“Kekasihku adalah putih dan
kemerah-merahan, pemimpin terkemuka di kalangan 10.000 manusia" (Kidung
Agung 5:10);
"Lihatlah, orang mulia ini
datang bersama 10.000 pengikutnya yang kudus (Yudas 1:14);
"Nabi Muhammad berangkat
bersama dengan 10.000 orang pada saat yang menentukan ini" (WASHINGTON
IRVING, Life of Muhammad, Hal. 17)
"...dan Muhammad membawa 10.000
pengikutnya ke Mekah" (STANLEY LANE POOLE, Speeches and Table Talks of the
Prophet Mohammed, 1882).
Jadi, jelaslah bahwa yang dimaksud
dengan "Mamaha" atau "Orang Mulia" tidak lain adalah Nabi
Muhammad.
Kemudian juga dalam kitab agama
Hindu lainnya yaitu Bhagabat-Purana, terdapat nubuat :
"Dia dihiasi dengan delapan
sifat dan kekayaan, menunggang kuda cepat yang diberikan kepadanya oleh para
malaikat dan memegang pedang di tangannya, penyelamat dunia akan menumpas
segala kebatilan." (Bhagabat-Purana 12:2:19).
"Kuda cepat" tidak lain
adalah Buraq dan Nabi Muhammad selalu membawa pedang dan/atau panah ketika
berperang.
Lagi, dalam Kalki-Purana terdapat
nubuat :
"Wahai Tuhan, bersama dengan
empat orang sahabat, aku akan menghancurkan kebatilan." (Kalki-Purana
2:5).
Ini juga tidak lain adalah 4 sahabat
Nabi Muhammad yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali.
Lagi, dalam Kalki-Purana dan
Bhagabat-Purana terdapat nubuat :
"Kalki Avatar akan dilahirkan
di kota Shambhal, ibunya bernama Sumati, bersama empat orang temannya akan
mengalahkan kali (setan/kebatilan)....Dia akan dibantu oleh para malaikat di
medan pertempuran." (Kalki-Purana 2:4-7).
"Ayahnya bernama
Vishnu-Yash". (Bhagabat-Purana 12:2:18).
"Dia lahir pada hari ke-12 yang
cerah, pada pertengahan bulan Madhav." (Kalki-Purana 2:15).
Kata "Shambhal" bermakna
rumah perdamaian dan keamanan. Ini merujuk kepada tempat kota dimana Nabi
Muhammad dilahirkan yaitu di kota Mekah yang dikenal sebagai "Darul
Aman" yang juga berarti : rumah perdamaian dan keamanan.
Disebutkan, ibunya bernama
"Sumati" yang berarti lemah lembut dan cerdas. Ibu Muhammad bernama
"Aminah" yang juga berarti lemah lembut. Ayahnya bernama
"Vishnu-Yash" yang berarti “hamba Tuhan (Vishnu = Tuhan)”. Itulah
ayah Nabi Muhammad, sebab nama ayah Nabi Muhammad adalah "Abdullah"
yang berarti juga hamba Allah/Tuhan.
Frasa "Empat orang
temannya" adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Kalki Avatar dibantu
oleh para malaikat di medan pertempuran dan Muhammad dibantu oleh para malaikat
ketika perang Badar. Dalam al-Qur’an disebutkan :
وَلَقَدْ
نَصَرَكُمُ اللّهُ بِبَدْرٍ وَأَنتُمْ أَذِلَّةٌ فَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ . إِذْ تَقُولُ لِلْمُؤْمِنِينَ أَلَن
يَكْفِيكُمْ أَن يُمِدَّكُمْ رَبُّكُم بِثَلاَثَةِ آلاَفٍ مِّنَ الْمَلآئِكَةِ
مُنزَلِينَ . بَلَى إِن تَصْبِرُواْ وَتَتَّقُواْ وَيَأْتُوكُم مِّن فَوْرِهِمْ هَـذَا
يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُم بِخَمْسَةِ آلافٍ مِّنَ الْمَلآئِكَةِ مُسَوِّمِينَ
"Sungguh Allah telah menolong
kamu dalam peperangan Badar , padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang
lemah . Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.
(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mu'min: "Apakah tidak
cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan
(dari langit)?" Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan
mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong
kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda." (QS. Ali Imraan 3 :
125-127)
Juga dalam Perang Khandaq, Nabi
Muhammad dibantu oleh para malaikat.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَاءتْكُمْ
جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحاً وَجُنُوداً لَّمْ تَرَوْهَا وَكَانَ
اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيراً
"Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan ni'mat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya . Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan" (QS. al-Ahzaab 33 : 9)
Disebutkan bahwa Kalki Avatar lahir
pada hari ke-12 bulan Madhav. Nabi Muhammad juga lahir pada hari ke-12 tepatnya
tanggal 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah (sebelum Hijriyah). Jadi, Kalki Avatar
tidak lain adalah Nabi Muhammad, sedangkan "Kalki Avatar" sendiri
berarti pembersih dosa yang datang ke dunia.
Lagi, Ramalan Mahabharata antara
lain:
"...Dia akan lahir di sebuah
kota yang bernama Shambhal....Dia pergi berperang untuk mengalahkan
lawan....Menghancurkan penjahat (berhala), kemudian melaksanakan ziarah
terakhir. Rumah yang diisi oleh penjahat, dengan tuhan-tuhan buatan tangan
mereka. Sekarang dibersihkan untuk tempat penyembahan kebenaran. Dengan
ketundukannya, seorang raja berdiri menghadap-Nya....Kemudian mereka
mempersembahkan doa dan korban. Dan berpegang pada enam prinsip utama..."
(Mahabharata Bag. Hutan Bab 190).
Pada waktu itu (630 M) terdapat 360
buah berhala mengelilingi Ka'bah. Kemudian oleh Nabi Muhammad seluruh berhala
tersebut dihancurkan dan Ka'bah dibersihkan. [53] Nabi Muhammad memang menjadi
pemimpin umat Islam. Ketika Nabi Muhammad melaksanakan haji Wada’ (haji perpisahan),
sekitar 100.000 umat muslim menghadirinya untuk melaksanakan ibadah haji
bersama-sama dengan Muhammad serta Sholat Ied bersama-sama yang dilanjutkan
dengan penyembelihan hewan qurban.
Kata “Shambhal” adalan Darul Amn
(yakni Makkah). “dia” maksudnya Nabi Muhammad yang pergi perang melawan
penjahat (musuh-musuhnya). “Ziarah terakhir” maksudnya haji terakhir atau haji
Wada’.
“Rumah” yang dimaksudkan tidak lain
adalah Baitullah, sebab di Baitullah pada saat banyak terhadap berhal yang
dibuat oleh tangan kaum musyrik. Kemudian setelah kedatangan Nabi Muhammad,
berhala itu dibersihkan.
Frasa "enam prinsip utama"
adalah rukun Iman dalam umat Islam.
Lagi, dalam Bhavishwa-Purana
terdapat nubuat:
"Kemudian seorang dengan
julukan 'orang yang tak berilmu', Muhammad namanya....Hai orang yang tak
berdosa, Roh Kebenaran, dan tuan yang semata-mata, kepadamulah
persembahanku..."(Bhavishwa-Purana 3, Khand 2, Aditya 3, Shalob 3, 7, 8)
Ayat di atas sudah sangat jelas
karena menunjuk langsung kepada Nabi Muhammad. Frasa “orang yang tak berilmu”
yang dimaksudkan Nabi yang ummi, Muhammad namanya.
Nabi Muhammad Dalam Kitab Agama
Buddha
Dalam kitab agama Budha yaitu Kitab
Budha, Gautama Budha berkata:
"Wahai Nanda, aku bukanlah
Budha yang pertama di dunia, bukan pula yang terakhir. Pada suatu masa, akan
lahir seorang Budha di dunia ini yang akan memberikan ajaran tentang kebenaran
dan kebatilan....Dia akan menjadi pemimpin dan penuntun seluruh umat
manusia....namanya ialah Maitreya." (Kitab Budha, Carus, hal. 217).
Kata "Maitrea" artinya
"yang penyayang", demikian juga dengan Muhammad, beliau mendapat
gelar "Rahmatan lil 'Alamin" yang artinya "yang penyayang untuk
alam semesta".
وَمَا
أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
"Dan tiadalah Kami mengutus
kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". (QS.
Al-Anbiyaa' 21 : 107)
Sedangkan Yesus bukanlah Maitreya
seperti klaim orang-orang kristen, karena Yesus datang bukan untuk alam semesta
melainkan hanya untuk umat Israel. Maka frasa “akan lahir seorang budha didunia
ini” adakan nubuat tentang Nabi Muhammad, rahmat seluruh alam.
[1] Tafsir Imam ‘Izzuddin bin Abdissalam (1/118)
[2] Anwarut Tanzil wa Asratut Ta’wil
lil-Imam al-Baidlawiy (1/184).
[3] Tafsir al-Wasith li-Sayyid
At-Thanthawiy (1/231).
[4] Tafsir al-Lubab li-Ibni ‘Adil
al-Hanbali (15/258).
[5] Zadul Masiir li-Ibni Jauziy
(5/394)
[6] Ruhul Ma’ani lil-Syihabuddin
al-Alusiy (19/234)
[7] Zadul Masiir li-Ibni Jauziy
(5/394)
[8] Lihat : kitab Kejadian 25
:13-15.
[9] Lihat : kitab Kejadian 25:13.
[10] Lihat : Mafatihul Ghaib
lil-Imam ar-Raziy (9/256). yakni Makkah.
[11] Lihat : Ma’alimut Tanzil
lil-Imam al-Baghawiy (8/426). “bihadzal balaa, yakni Makkah”.
[12] Lihat : Tafsir Jalalain. Frasa
“’alaa ‘abdihi” adalah Nabi Muhammad.
[13] Lihat : Injil Matius 1:1-18 dan
Injil Lukas 3:23-38.
[14] Frasa “al-Ummiyyin/kaum yang
buta huruf” adalah umat Arab, sebab mereka umat yang tidak memiliki kitab,
tidak membaca kitab dan tidak menulis. Ibnu ‘Abbas menambahkan, tidak ada Nabi
yang diutus kepada mereka. Frasa “rasulan minkum/Rasul diantara mereka” yakni
Nabi Muhammad. [Imam ar-Raziy, Mafatihul Ghaib 15/345]. Jadi, Nabi Muhammad
diutus kepada kaum yang sebelumnya tidak pernah ada Nabi yang utus kepadanya,
kaum yang ummi. Lihat juga : Zadul Masiir lil-Imam Ibnu Jauziy (6/28), Ruhul
Ma’ani lil-Imam al-Alusiy (20/495) dan berbagai kitab tafsir lainnya.
[15] Maksudnya sinar al-Qur’an.
[16] Idem, al-Qur’an.
[17] Lihat QS. al-Baqarah 2:125 dan
QS. Ibrahim 14:37).
[18] Lihat : QS. Ali Imraan 3 : 19
dan QS. Al-Maa’idah 5 : 3.
[19] Lihat mengenai penjelasan ayat
ini dalam video Nubuat Nabi Muhammad dalam al-Kitab, yang dikeluarkan oleh
Forum Arimatea.
[20] Shahih Bukhari no. 3 ; Shahih
Muslim no. 231 ; Dalailun Nubuwwah lil-Imam al-Baihaqiy (445) dan lainnya.
[21] Dalam versi yang lain (seperti
New/King James Version Bible, New Revised Standard Version Bible, Third
Millennium Bible, dan lain-lain) redaksinya adalah “Putih bersih dan merah
cerah kekasih-Ku, menyolok mata di antara 10.000 orang”.
[22] Dalam versi yang lain (seperti
New/King James Version Bible, New Revised Standard Version Bible, Third
Millennium Bible, dan lain-lain) redaksinya adalah “Kata-katanya manis
semata-mata, dia sungguh sangat digemari . Demikianlah kekasih-Ku, demikianlah
teman-Ku, hai puteri-puteri Yerusalem. “
[23] Dalam beberapa cetakan kitab
Bible, ada yang mengaburkan jumlah 10.000 yang dimaksudkan dengan
menterjemahkan seperti “puluhan ribu orang kudus”. Ini jelas-jelas pemalsuan.
[24] HR. Imam At-Turmidzi.
[25] HR. Imam Bukhari, Imam Muslim
dan Imam at-Turmidzi.
[26] Lihat : STANLEY LANE POOLE,
Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed 1882.
[27] Lihat : WASHINGTON IRVING, Life
of Muhammad, Hal. 17.
[28] Lihat : MARTIN LINGS, Muhammad,
hal. 474.
[29] Software Alkitab bahasa
Indonesia (Program Alkitab v.2.7) – Terjemahan Resmi
[30] Idem.
[31] Lihat : New/King James Version
Bible, The Douay-Rheims Bible, Third Millennium Bible, dan lain-lain.
[32] Software Alkitab bahasa
Indonesia (Program Alkitab v.2.7) – King James Version.
[33] Ta’awudz dan Basmalah, yang
sering dibaca ketika akan membaca al-Qur’an.
[34] Dikecualiakan keterangan Matius
yang tidak lain merupakan distorsi, dan hal ini dibantah oleh Lukas.
[35] Kecuali hanya 12 orang saja
yang mengikuti Yesus, yakni murid-murid Yesus.
[36] Kata “roh Kudus” adalah
tambahan dari pihak gereja.
[37] Lihat : Mazmur 51:11 ; Markus
12:36 ; Kisah Para Rasul 1:16 ; 4:25.
[38] Lihat : Kisah Para Rasul 28:25.
[39] Lihat : Yesaya 63:10-11.
[40] Lihat : Lukas 2:25-26.
[41] Lihat : Lukas 1:15.
[42] Lihat : Lukas 1:41
[43] Lihat : Lukas 1:67.
[44] Lihat : Lukas 1:35.
[45] Lihat ; Matius 1:20; 3:11;
Markus 1:8; Lukas 3:16,22; 4:1; 10:21; Yohanes 1:33; Kisah Para Rasul 10:38.
[46] Tentang Roh Kudus. Injil-injil
kanonik sendiri banyak membantah ketuhanan Roh Kudus.
[47] LIhat juga video Nubuat Nabi
Muhammad dalam Alkitab, yang dikeluarkan oleh Forum Arimatea.
[48] Bible / Alkitab versi King
James.
[49] Lihat juga dalam Injil Matius 7
: 15-20.
[50] Hadits Riwayat Imam Bukhari.
[51] Lihat : H.G. WELLS, The Outline
of History, 1949
[52] Lihat : STANLEY LANE POOLE,
Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed, 1882
[53] Lihat : PROF. HITTI, History of
the Arab, Bag. I Bab 8 Hal. 118
Kedatangan hamba Allah
BalasHapus"" "" "" "" "" "" "" "" "" "
'Atmak' belum tentu berarti 'yang ku junjung' tapi itu sebenarnya nama
penulisan Atmak adalah אתמך
penulisan Ahmad adalah אחמד
Dalam Yesaya 42:1, Allah berkata
"Lihatlah, 'Hambaku' (diucapkan sebagai Abd-ee), 'yang Ku junjung' (diucapkan sebagai Atmak);
Allah menubuatkan tentang kedatangan hamba-Nya
Lihatlah Hambaku Ahmad (Yesaya 42:1) - dan begitu siapa Ahmad ini? disebut hamba Allah?
Dia tidak lain adalah
Abd-Allah Ahmad (Hamba Allah, Ahmad) - Nabi Muhammad saw